OBSERVATORIUM TEROPONG BINTANG LAMPUNG DIGADANG TERBAIK SE-ASIA

OBSERVATORIUM TEROPONG BINTANG LAMPUNG DIGADANG TERBAIK SE-ASIA

Guna memiliki observatory astronomi, Pemerintah Provinsi Lampung membangun Lampung Astronomical Observatory (LOA). Pembangunan Observatorium Teropong Bintang di Taman Hutan Rakyat (Tahura) Wan Abdul Rachman (WAR) ini ditargetkan Gubernur Lampung menjadi yang terbaik di Asia. Kehadiran LAO yang digagas Pemerintah Provinsi Lampung dan Institut Teknologi Sumatera (Itera) ini menjadi sejarah baru di dunia pendidikan khususnya di bidang astronomi. 

Gubernur Lampung, M. Ridho Ficardo diwakili Plt. Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Taufik Hidayat melakukan peletakkan batu pertama (ground breaking) LAO yang dilakukan di Tahura Wan Abdul Rachman, Sabtu (20/10). Dalam acara itu, Taufik didampingi Osamu Hashimoto dari Gunma Astronomical Observatory Japan dan para delegasi Negara astronom dari negara-negara anggota ASEAN.

“Saya sangat beryukur atas dukungan dari banyak pihak yang membantu mewujudkan pembangunan ini. Observatorium ini adalah yang pertama di Lampung dan ditargetkan menjadi yang terbaik se-Asia,” kata Taufik.

LAO yang ditargetkan selesai Juni 2019 mendatang ini akan dibangun di atas lahan seluas 30 hektare yang berada sekitar 1.300 meter dari atas permukaan laut (mdpl). Selain sebagai sarana pendidikan masyarakat, penelitian dan mendukung observatorium Kupan dan Bosscha, Observatorium ini juga akan difungsikan sebagai destinasi wisata bagi masyarakat.

“Tahun ini Pemerintah mengusahakan satu gedung observatorium utama yang diharapkan tahun 2019 sudah bisa beroperasi sementara gedung lainnya akan dibangun secara bertahap,” ujar Taufik.

Sebagai observatorium baru, lanjut Taufik, dukungan dari semua pihak seperti para ahli, peneliti, praktisi, dan komunitas yang berpengalaman di bidang astronomi masih sangat dibutuhkan. Taufik berharap LAO ini nantinya akan menumbuhkan gairah khususnya bagi generasi muda dalam bidang astronomi, astrofisika, dan pendidikan sains. “Salah satu misi LAO sendiri adalah menyebarkan pengetahuan dan kesadaran tentang astronomi ke publik dan ke sekolah-sekolah,” ungkapnya.

Pada acara peletakan batu pertama ini juga dilakukan penandatanganan MoU mengenai pembanguna LAO antara ITERA, National Astronomical Research Institute of Thailand (NARIT) dan Universitas Mandalay Myanmar.

 

*Keterangan Foto: Cap telapak tangan 30 tokoh untuk prasasti pembangunan LAO di Tahura Wan Abdul Rachman Lampung, Sabtu (20/10)/Foto Humas Pemprov Lampung